Selamat malam sobat, nah ini saya kasih lanjutan materi lagi ini, untuk para kawan yang masih SMA/SMK patut di simak ini namun saya akan melanjutkan materi yang kemarin dahulu
MEMAHAMI MAKNA KATA DALAM KOTEKS BERKERJA 2 :
oke mari kita simak bersama
v PEMBENTUKAN KATA DAN FRASA
BARUBERDASARKAN ANALOGI
Ø Pembentukan
kata baru berdasarkan analogi
Pembentukan kata baru berdasarkan analogi ialah
pembentukan kata berdasarkan contoh yang ada.
Contoh :
1.
Dari kata argo :
-) argo bisnis -)
argokimia -) argopolitan
-) argoindustri -)
argoekonomi -) argowisata
2. Dari kata biogas :
-) bioenergi -)
biofuel -)
bioteknologi
-) bioetanol -)
biodisel -) biofarma
3.
Dari kata tuna :
-) tunalaras -)
tunaganda -) tunadaksa
-) tunakarya -)
tunaaksara -) tunasusila
Ø Pembentukan
frasa berdasarkan analogi
Ialah
pembentukan frasa berdasarkan contoh yang ada.
Contoh :
1.
Dari frasa perang bintang (lomba
luar angkasa) :
-) perang diskon -)
perang harga
-) perang tarif -)
perang iklan
2.
Dari frasa sumber pangan alternatif :
-) energi alternatif -)
pestisida alternatif
-) pengobatan alternatif -) pendidikan alternatif
3.
Dari frasa sampah organik :
-) sayuran organik -)
beras organik
-) pertanian organik -)
kosmetik organik
-) telur organik -)
mainan organik
4.
Dari frasa pasar domba :
-) pasar gelap -)
pasar tumpah
-) pasar apung -)
pasat seken
-) pasar kaget -)
pasar swalayan
v PENGGUNAAN KATA, FRASA, KALIMAT YANG TIDAK
TEPAT
Ø
Penggunaan kata yang tidak tepat bisa makna
kata yang tidak tepat atau penggunaan awalan
dan akhiran yang tidak tepat.
Contoh :
-) kakak saya kuliah di
ITB mempelajari arsitek
Kalimat di atas salah karena arsitek merupakan orangnya seharusnya
ialah arsitektur (ilmu rancang
bangunan)
Ø Penggunaan awalan atau akhiranyang
tumpah tindih atau rancau dalam bentuk kata
Contoh :
-) Di sekolah saya dipelajarkan pendidikan budi
pekerti.
Kata diajarkan merupakan bentuk tumpang
tindih dari bentuk dipelajari dan diajarkan, dan bentuk yang benar untuk
di atas adalah diajarkan
Ø Penggunaan
frasa yang rancau.
Contoh :
-) Para peserta diskusi
membicarakan tentang masalah
korupsi.
Seharusnya membicarakan masalah atau berbicara tentang.
Ø Kesalahan kelimat
Contoh :
-) maaf saya tidak
dapat datang karena tidak ada waktu (kalimat
ini salah nalar bukankah setiap orang mempunyai waktu 24 jam jadi yang benar tidak punya kesempatan)
-) Para ibu - ibu datang ke posyandu.
(kalimat di atas
merupakan pemborosan karena para = ibu – ibu = jamak jadi gunakanlah salah satu
yakni para atau ibu - ibu)
-) kepada hadirin dipersilakan berdiri.
(kalimat ini rancu
karena ada bagian kalimat yang harusnya di gunakan pada dua kalimat berbeda,
seharusnya gunakan hadirin
atau kepada yang hadir).
BAB 5
MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA DALAM KONTEKS BEKERJA
Kalimat tanya
ialah kalimat interegatif digunakan untuk memancing respons pendengar atau
pembaca agar memberikan jawaban mengenai suatu hal.
Biasanya ditandai dengan 5W + 1H :
-) apa/ what digunakan
untuk menanyakan benda, identitas.
-) siapa/ who digunakan
untuk menyakan tuhan, malaikat dan manusia.
-) mengapa/ why
digunakan untuk menyakan sebab suatu perbuatan.
-) kenapa merupakan
kependekan dari kena + apa pada kalimat tanya contoh : kenapa bibirmu berdarah
? jawab : karena di cium pacarku hehehe.
-) dimana / mana /
where digunakan untuk menanyakan tempat.
-) bilamana, bila,
kapan untuk menanyakan waktu.
-) berapa / how untuk
menanyakan jumlah.
Ø JENIS – JENIS KALIMAT TANYA
·
Kalimat tanya biasa
Kalimat
tanya yang diajukan untuk menggali informasi, cirinya menggunakan 5W + 1H
·
Kalimat tanya retrorik
Kalimat
tanya yang tidak memerlukan jawaban, cirinya 5W + 1H dan tidak ada tanda tanya,
sering digunakan oleh para retorika untuk memberi sugesti pada pendengarnya.
Contoh
:
1)
apa artinya kaya jika tak mau
beramal.
2)
di manakah kutemukan bahagia,
ternyataletaknya di dalam dada.
3)siapa yang tak kenal dengan dr. Heri
julianto seorang pemimpin dunia yang di segani seluruh penghuni dunia.
·
Kalimat tanya untuk konfirmasi /
klarifikasi
Kalimat tanya yang digunakan untuk mendapatkan
konfirmasi (pembenaran) dan klarifikasi (penjernihan/penjelasan). Jawaban yang
dinanti hanya ya atau tidak, ya atau bukan.
Tanda – tanda kalimat tanya untuk konfirmasi /
klarifikasi :
-) tekanan agak keras pada kata yang dipentingkan.
Contoh :
a) Pemuda itu
yang disebut sebagai pahlawan ketidakadilan?
-) Menggunakan partikel- kah?
Contoh :
a) orang itukah
yang semalam dicari polisi?
-) Menggunakan kalimat embelan bukan atau tidak
Contoh :
a) bapak setuju harga BBM tidak naik bukan?
-) Menggunakan kata tanya apakah?
a) Apakah bapak masih aktif di organisasi sosial?
·
Kalimat berisi kalimat pertanyaan
tersamar untuk menyindir, menyakinkan, menyetujui dan menyanggah.
-) Kalimat tanya untuk menyindir :
a) kalimat sindiran :
wah ini kolak atau sayur rasanya manis sekali!
b) kalimat tanya :
wah sayur ini rasanya aneh, apakah tidak
kurang gulanya?
-) Kalimat tanya untuk menyakinkan
a) kalimat untuk meyakinkan : yakinlah, setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya.
b) kalimat tanya :
apakah anda masih belum yakin bahwa setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya.
-) Kalimat tanya untuk menyetujui
a) kalimat penyetuju :
ayah setuju kamu akan bekerja sambil meneruskan
kuliah.
b)kalima tanya : benarkah kamu hendak bekerjasambil
kuliah? Ayah setuju.
-) Kalimat tanya untuk menyanggah
a) sanggahan :
saya tidak pernah mencuri ayam, itu fitnah.
b) tanya :
Siapa yang menuduh saya mencuri ayam? Dialah tukang fitnah.