oke oke ketemu lagi dengan saya heri julianto yang Ganteng ini hehehe alias admin dari akangjuli.blogspot.com, berikut ini saya akan mempersembahkan sebuah drama bahasa indonesia untuk 8 orang belum termasuk seorang narator yah, drama ini saya buat karena saya terinspirasi oleh para jejak pejuang kemerdekaan terutama Djendral Soedirman, baiklah ini dramanya mari kita lihat :
DJENDRAL SOEDIRMAN
Oleh :
HERI JULIANTO
Nama pemain :
Eko Prasetyo :
Mayor Poth
Falah Dwi Sukmawan :dr.
Suswondo
Fian Adi Purnomo :
Jendral Van Houten
Heri Julianto :
Jendral Soedirman
Ibnu Husain :
Sultan Hamengku Buwono IX
Marhendra Trisna Wijaya :Mayor Soeharto
Muhammad Amin Taufik :
Mayor Cooper
Muhammad Riza :
Ir.Soekarno
Cerita
ini berawal ketika Ibu Kota RI Jakarta dikepung oleh pasukan sekutu, oleh
karena itu Ibu Kota pindah ke Yogyakarta beserta seluruh petinggi negara
termasuk Ir. Soekarno, tanggal 4 Januari 1948 Ir. Soekarno tiba di Keraton
Yogyakarta dan bertemu dengan Sultan Hamengku Buwono ke IX.
Sultan :Selamat
datang presiden di Keraton Yogyakarta, mari duduk.
Presiden :Terima
kasih sebelumnya, kedatangan saya kemari untuk memberitahukan bahwa ibu kota
jakarta telah dikepung oleh pasukan sekutu oleh karena itu saya ingin kota
yogyakarta ini menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan RI sementara.
Sultan :Baiklah,
jika begitu saya akan instruksikan kepada seluruh pasukan TKR yang ada di
wilayah Yogyakarta untuk menyiapkan segala keperluan yang berkaitan dengan
pemindahan ibu kota ke Yogyakarta.
Presiden : senang
rasanya mendengar kesiapan dari sultan dan sepertinya saya harus melanjutkan
perjalanan untuk menemui Djendral Soedirman.
Kemudian
Ir. Soekarno meninggalkan keraton Jogjakarta, tak lama kemudian tanggal 5
januari 1948 disebuah rumah tentara TKR di pusat kota Yogyakarta mereka
bertemu.
Presiden :Selamat
sore Djendral!
Soedirman : Selamat sore, silahkan masuk, ada gerangan apa bapak presiden
datang menemui saya?
Presiden : Tujuan saya menemui anda ingin memberitahukan jika ibu kota
RI telah di kepung oleh pasukan sekutu, saya ingin anda mempersiapkan keamanan
di Yogyakarta sehubungan dengan dijadikannya Yogyakarta menjadi ibu kota RI
sementara.
Soedirman : Baik, saya akan melaksanakan mandat dari bapak dengan sebaik
mungkin.
Presiden : kalau begitu saya pamit untuk menemui perwakilan PBB membahas
pengepungan ibu kota RI jakarta.
Ir. Soekarno pergi meninggalkan Djendral
Soedirman. Dan tak lama setelah itu Djendral Soedirman pergi pergi menemui
Mayor Soeharto yang pada saat itu menjadi pimpinan salah satu resimen TKR
wilayah Yogyakarta di kediaman Mayor Soeharto.
Soedirman : Selamat Pagi Mayor!
Soeharto : Selamat Pagi Djendral, mari masuk, ada yang dapat sya lakukan
Djendral?
Soedirman : Kemarin saya bertemu dengan Preiden RI, beliau mengatakan Jakarta
telah dikepung oleh pasukan sekutu, dan beliau ingin Yogyakarta di Jadikan ibu
kota sementara. Sampai jakarta dapat direbut kembali, oleh karena itu saya
ingin anda menyiapkan keamanan Yogyakarta.
Soeharto : Siap Jendral akan saya susun strategi pengaman untuk
Yogyakarta.
Soedirman : Baiklah saya tunggu perkembangannya, dan saya pamit pergi untuk
menemui resimen – resimen pasukan TKR yang lain.
Djenderal Soedirman pergi meninggalkan Mayor
Soeharto, namun sementara itu kabar perpindahan Ibu Kota Ke Yogyakarta sampai
ke telinga pimpinan pasukan sekutu Jendral Van Houten. Kemudian Jendral Van
Houten memanggil Mayor Poth dan Mayor Cooper untuk menyiapkan serangan besar –
besaran ke suluruh Yogyakarta sebelum pasukan TKR selesai mempersiapkan
pengamanan.
Van Houten :Saya memanggil kalian kesini untuk mempersiapkan
pengempuran terhadap Yogyakarta sebelum pasukan Indonesia selesai mengamankan
Yogyakarta sebagai Ibu kota Indonesia, karena jika itu terjadi maka akan
menghambat kita dalam menguasai Indonesia.
Cooper : Siap Jendral!!!
Poth :
Siap Jendral!!!
Cooper : Lalu apa yang harus kami lakukan Jendral??
Van Houten : Siapkan 1000 tank, 500 pesawat tempur dan 200 kapal
perang!!!
Cooper : Siap Jendral!!
Poth :
Siap Jendral!!
Tanggal
19 Desember 1948 dengan seluruh pasukan yang telah di persiapkan pasukan sekutu
menggempur Yogyakarta dan Yogyakarta akhirnya dapat dikuasi oleh pasukan sekutu.
Sementara para petinggi RI termasuk Ir. Soekarno ditahan oleh pasukan sekutu.
Sementara itu Jendral Soedirman dan Mayor Soeharto pergi kehutan untuk menyusun
strategi perebutan kembali Yogyakarta. Tak lama sultan menyusul Jendral
Soedirman dna Mayor Soeharto ke Hutan.
Sultan : Selamat pagi Jendral, Mayor, bagaimana strategi
selanjutnya untuk merebut kembali Yogyakarta dari tangan sekutu.
Soedirman : Tenang sultan kami sudah merencanakan strategi untuk merebut
kembali kota Yogyakarta.
Mayor :
Kami butuh bantuan rakyat Yogyakarta untuk menyelundupkan senjata untuk pasukan
TKR di pusat kota, kita akan menyerang pasukan sekutu dengan serangan serentak
agar mengacaukan konsentrasi pasukan sekutu.
Sultan : Baiklah, jika begitu saya akan segera kembali ke kota dan
memberi informasi kepada seluruh rakyat agar bersiap.
Kesekokan
harinya tepatnya tanggal 1 maret 1949 pasukan indonesia menyerang Yogyakarta
yang di kuasai oleh pasukan Sekutu dan akhirnya kota Yogyakarta, terjadilah
baku tembak antara pasukan Indonesia dengan pasukan sekutu.
Akhirnya Yogyakarta dapat di kuasai
kembali kembali oleh pasukan Indonesia. Setelah kemengan itu beberapa minggu
kemudian Jendral Soedirman Jatuh sakit dan di bawa kerumahnya di Yogyakarta, di
dampingi dokter pribadinya dr Suswondo, kemudian datanglah Mayor Soeharto dan
Sultan menjenguk Jendral Soedirman.
Soeharto : dokter, bagaimana keadaannya?
Dokter : sepertinya sakitnya semakin parah.
Sultan : Apa yang dapat kita lakukan?
Dokter : Saya sudah berusaha sekuat tenaga.
Soedirman : Mayor, jendral. Kondisiku semakin melemah. Saya rasa kan tiba
waktunya.
Soharto :Indonesia masih butuh engkau Jendral
Sultan : Benar jendral
Soedirman : Mayor, Sultan Lanjutkan Perjuangan ini, merdeka
Soedirman
pun pergi meninggalkan semuanya, Beliau pergi untuk selama lamanya dan tak akan
pernah kembali.