ketemu lagi nih dengan mas heri juliano yang ganteng alias admin blog ini, oke sobat sekalian pada kesempatan kali ini saya akan memposting sebuag cerita yang mungkin dapat menjadi pembelajaran bagi para sobat sekalian agar dapat menghargai waktu yang telah Tuhan berikan kepada kita, oke deh berikut kisahnya
Perkenalkan namaku Asep, cerita ini dimulai ketika
aku masih duduk di bangku sekolah dasar, tepatnya kelas 3 SD, ketika itu saya
dan kawan saya Tomi namanya menawari aku untuk bermain bersama di sungai di
desaku.
Susukan, desa yang menurut saya desa setengah kota,
yah aku namakan desa setengah kota karena desa saya cukup modern dibandingkan
desa lain yang satu kecamatan dengan desaku.
Ketika itu saya dan tomi sedang asyik – asyiknya berenang
dan di tempat kami berenang juga banyak anak – anak dari dese tetannga yang
ikut berenang bersama kami, kami terus berenang sambil bercanda gurau baik
diantara kami sendiri maupun dengan anak – anak lain dari desa tetangga, tiba –tiba
tomi mengajakku pulang “Sep pulang yuk, aku udah merasa masuk angin nih”,
bentar lagi Tom, aku masih asyik nih, tapi kalau kamu ngajak pulang yah ayuk
pulang” jawabku kepada Tomi, akhirnya aku
sama tomi bergegas keluar dari sungai dan memakai baju untuk bersiap pulang,
namun di tengah perjalanan menuju rumah masing – masing, kami melihat dari
kejauhan seorang kakek yang sedang berjalan sendirian membawa pacul yang
dipikul di pundak, lama kami memperhatikan kakek teersebut, perhatian kami
kepada kakek tersebut karena jalan kakek
tersebut semboyongan tak lama kemudian kakek tersebut jatuh tergeletak di
jalan, aku dan tomi langsung bergegas berlari menuju kakek tersebut, setelah
sampai tempat kakek tersebut jatuh tomi langsung mendudukan kakek tersebut dan
kami memapah kakek tersebut untuk duduk di sebelah pohon di tepi jalan, “Sep
kamu punya uang gak, cepat belikan kakek ini air putih sepertinya kakek ini
kelelahan” tanya Tomi kepadaku, “ ada tom, sebentar yah kamu tunggu dulu
disini, aku akan belikan air putih sama sedikit makanan kecil” jawabku, aku pun
langsung bergegas pergi ke toko.
Tak selang lama aku sampai di tempat Tomi mendudukan
kakek yang pingsan tadi, dan aku lihat kakek tadi telah sadar dari pingsannya
namun aku lihat bibir kakek tersebut pucat dan keringat yang keluar bercucuran dari
pelipis wajahnya, “ ini kek, silahkan diminum dahulu dan ini ada makanan kecil
untuk kakek silahkan dimakan, agara kakek ada tenaganya, keliatannya kakek
sedang sakit yah?” tanyaku kepada kakek, “ iya cu, kakek dari tadi pagi belum
makan, belum minum, ini baru selesai dari sawah mau pulang” jawab kakek tersebut , “ loh ko belum makan
dan belum minum, memangnya istri atau keluarga kakek?” saut Tomi sambil
keheranan mendengar perkataan si kakek tersebut, “ kakek dirumah sendiri cu, istri dan anak
kakek sudah tidak ada, mungkin kalau istri dan anak kakek masih ada kakek tidak
seperti ini” kakek tersebut menjawab pertanyaan Tomi, “loh ko sudah tidak ada
kek memangnya pada kemana terus nama kakek siapa dan rumahnya jauh dari sini
tidak?? Sambung tanyaku, “ nama kakek kisut, rumah kakek tidak terlalu jauh
dari sini sekitar 700meter lagi sampai, istri dan anak kakek sudah meninggal 20
tahun yang lalu,panjang ceritanya t dan sekarang kakek dirumah sendirian setiap
pagi pergi ke sawah untuk mengurus tanaman padi tetangga” jawab kakek kisut, “
boleh kakek ceritakan masa lalu kakek sampai akhirnya sekarang kakek hidup
sendirian sebatang kara” tanya Tomi.
“
baiklah cu, akan kakek ceritakan masa lalu kakek yang bisa di bilang masa lalu
paling menyedihkan untuk kakek dan keluarga kakek, cerita ini dimulai sekitar
tiga puluh tahun lalu..........
...Bersambung
Sekian dahulu guys ceritanya,
akan saya sambung lagi nanti, pasti penasaran kan kelanjutan dari kisah
tersebut, pantau terus yah blog akangjuli.blogspot.com agar kalian semua tidak
ketinggalan berita terupdate dari blog ini ;-), salam sukses sobat